Belajar Bersyukur dan Berpasrah

 

Alhamdulillahirrobil alamin, sudah 25 weeks kehamilanku. Semoga Allah memberikan selalu kekuatan dan kesabaran dalam hati saya untuk menjalani dan melanjutkan asa.

Lagi-lagi saya kali ini saya harus menuliskan apa yang ada dalam pikiran saya, karena takut ketumpuk sama overthingking overthinking yang lain.  Takut semangatnya surut, takut lupa bahwa masih banyak alasan untuk berjuang. 

Diusia yang ke 28 ini, saya tentu saja masih beradaptasi menjalani peran-peran baru dalam fase kehidupan saya yang baru. Rasanya seperti banyak sekali yang harus saya siapkan dan saya pelajari. Karena saya yakin, bahwa kehidupan dewasa ini tidak semudah seperti kehidupan di jaman saya masih sekolah dulu, jaman saya masih kuliah dulu. Lagi-lagi saya berfikir rumit dahulu ya, wkwkwk. Maklum otak perempuan INTJ. 

Alih-alih menghakimi apa yang sudah saya dapatkan dan menyesali semua keputusan. Ternyata dengan kesabaran, saya perlahan menemukan banyak hikmah yang saya dapatkan dari apa yang telah diberikan oleh Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT memang benar memberikan jalan yang saya butuhkan, bukan melulu yang saya inginkan. 

Saya berhasil lolos tes CPNS. Pada awalnya saya bersyukur dan bangga akan keberhasilan saya. Tapi setelah saya jalani ternyata menjadi PNS tidak se enjoy  ketika dahulu saya bekerja sebagai korporat di salah satu perusaahaan asing di Indonesia. Dari vibes dan atsmosfer hingga etos kerja nya semuanya 180 derajat berbeda. Saya terus terang, sulit sekali untuk beradaptasi dengan ini semua. Ada sedikit rasa penyesalan, namun masih kutahan bersabar. Meskpun sambil menangis wkwkwk. Kalau ditarik garis, dahulu saya ingat, kalau saya sangat berusaha keras belajar soal-soal CPNS. Setidaknya, 

Jika saya tidak bisa mencapai bintang-bintang, maka saya akan jatuh di awan-awan karena saya menggantungkan cita-cita setinggi bintang. Saya tidak mau menggantungkan cita-cita setinggi langit karena jika jatuh akan langsung jatuh ke tanah.

Begitu kira-kira prinsip saya. Saya pun mencoba mengimbangi impian saya dengan meningkatkan usaha setinggi bintang juga. Itu prinsio yang saya pegang kuat sejak SMA. Alhamdulillah dimudahkan. Padahal waktu saya tes kemarin, saya salah mencetak kartu peserta dan selama tes berlangsung kepala saya migran karena riuh air hujan yang berdentum di dalam GOR. Tapi entah kenapa, rasanya Allah masih memberi jalan kepada saya, nilai saya 447 dan mendapat peringkat ke 2 dari ratusan orang yang mengikuti tes CPNS sore itu di GOR Nanggala Kopasus Jakarta. Entah kenapa Allah begitu baik kepada saya. 

Di tes seleksi selanjutnya juga, saya migrain sekali. Hanya menyelesaikan soal dalam waktu 1,5 jam. Setengah jam sisanya saya keluar karena sudah tidak tahan lagi dengan pusingnya kepala. Tapi lagi-lagi Allah baik kepada saya, saya LOLOS tes CPNS. 

Entah amalan apa yang dahulu pernah saya lakukan, sehingga Allah memudahkan urusan saya

Bulan silih berganti, saya masih belum bisa beradaptasi dengan pekerjaan di birokrasi ini. Awalnya suami saya juga kurang setuju saya PNS, saya makin bertambah frustasi wkwkw. Ditambah beberapa bulan yang lalu saya mendapat musibah dengan kehilangan anak saya yang pertama. Rasanya seperti diri ini tidak mampu menerima segala bentuk yang diberikan oleh tuhan, meskipun itu dalam bentuk rejeki. Ya Allah, saya terlalu takut tidak bisa memenuhi kebutuhan anak saya nanti, saya takut tidak bisa bekerja dengan baik di Dinas, saya takut tidak bisa menjadi isteri yang baik. Dan ketakutan itu menumpuk sehingga membuat saya stress. Ketakutan itu harus bisa saya atasi tapi fisik saya terlalu lemah. Akhirnya saya kehilangan anak saya yang pertama karena keguguran di usia kehamilan 5.5 bulan. Saya sudah berusaha keras tapi tidak bisa menyelamatkan anak saya. Mungkin tubuh saya terlalu lemah. Saya lupa pasrah kepada Allah. Saya pasrah tetapi tidak sepenuh hati saya bersandar kepada Allah. Saya takut jika nanti terjadi hal-hal yang tidak saya inginkan.

Dan setelah berjalan sejauh itu pada waktu itu, saya tidak tahu kenapa hal itu terjadi. Sampai pada ketika Allah memberikan kesempatan saya untuk hamil lagi yang ke dua, saya baru faham. Bahwa diri saya berbeda. I have short servix !. Saya pasrah. Kali ini saya benar-benar harus berpasrah kepada Allah SWT. Saya kini mengerti kenapa Allah memberikan jalan saya masuk PNS. Gusti Allah maringi dalan ben kandunganku aman. Subhanallah. Inilah hikmah dari perjalanan saya. Saya tidak mungkin bekerja sebagai pegawai swasta dengan kondisi fisik yang lemah disaat saya hamil. Satu-satunya pekerjaan yang ringan adalah mejadi diam dirumah sejenak dan saya mendapatkan cuti panjang selama saya hamil dan bekerja sebagai PNS. Alhamdulillah.

Saya akan mensyukuri semua pemberian dari Allah. Apa yang Allah berikan pada saya sekarang, saya terima dengan ikhlas. Itu adalah hal dasar yang sering saya lupakan. Mungkin saya kebanyakan melihat ke atas, kebanyakan berusaha sampai lupa berpasrah. Sampai diselimuti rasa takut yang sangat besar.

Saya akan syukuri dengan cara melakukan sebaik-baiknya peran saya sekarang. Menjadi calon ibu yang baik untuk anak saya nanti. Menjadi seorang istri yang baik untuk suami saya. Menjadi anak yang baik untuk kedua orang tua saya. Dan yang terakhir menjadi seorang abdi negara yang baik untuk nusa dan bangsa. Amin, amin, ya robbal alamin.


Posting Komentar

0 Komentar