Reiji Sakit !

Reiji

Untuk yang pertama kali nya anaku Reiji sakit. Rasanya sedih sekali, apalagi ketika Reiji menangis. Sedihnya kayak sedih banget, asli. Ceritanya bermula ketika kami sekeluarga akhirnya kembali berangkat ke kota perantauan di Sumedang. Sebenarnya, waktu di jalan gejala tersebut sudah muncul. Namun, aku nggak notice. Aku kira cuma bentol biasa yang muncul karena digigit semut atau nyamuk. Bentuk lesionya merah dengan bulatan berwarna putih ditengahnya. Waktu itu berangkat tanggal 9 Juli 2023. 

Nah, setelah beberapa hari di Sumedang tepatnya tanggal 21 Juli 2023, tiba-tiba muncul lesio yang sama di lokasi yang berbeda yaitu di perut. Karena jumlahnya lumayan banyak dan saya sendiri nggak tahu kenapa, akhirnya saya tanyalah ke ibu saya. Kata ibu saya, kalau orang jawa namanya "cangkrangen" dan akan cepat menyebar keesokan hari nya. Setengah panik dan sedih, kemudian saya mencoba untuk chat halo doc dengan dokter spesialis kulit. Beliau mengatakan kulit anak saya mengalami "Moluscum Contangiosum". Katanya tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri meskipun lama. Untuk mempercepat persembuhan, dokter meresepkan betadine salep pada pagi hari dan salep evelin gel pada malam hari. 

Reiji malam-malam nggak bisa tidur, rewel terus
(karena gatel mungkin ya nak huhuhu)

Hari berganti. Lesio putih bulat sudah hilang, dan muncul lah bekas luka membulat. Tak hanya di bagian perut, lesio itu juga muncul di bagian lain seperti kedua tungkai kaki, dan lengan. Bekas lesionya membesar. Tapi aku masih tidak sadar. Aku pikir itu di fase persembuhan. Hingga setelah 7 hari, aku merasakan keanehan karena bekas lukanya tak kunjung mengering malah semakin lebar. Hampir setiap malam dan siang Reiji menangis, rasanya seperti remuk hati ini. 

lesio di tangan

lesio di kaki

lesio yang pertama kali muncul di perut, kata dokter di halo doc Moluscum Contangiosum

Selain lesio diatas, Reiji juga punya luka di leher dan ketiak nya, juga di belakang daun telinga. Waktu itu, pengalaman dari teman, ada yang ngobatin akai salep pikangswang. Saya pun mengikuti. Respon perbaikanya baik. Kulitnya membaik, namun kambuh berulang. Huhuhu. Saat yang kiri sembuh, gantian yang kanan kumat. Begitu seterusnya. sampai aku bingung dan menghentikan pemakaian salep Pi Khang Swang. 

Sedihnya lagi, ruam popok yang kambuh juga tidak kunjung sembuh. Sudah berganti popok dari Mamypoko balik ke Makuku lagi tapi nggak sembuh-sembuh. Sudah diberi salep bapantem juga, sering ganti popok tiap 3 jam sekali juga. Tapi nggak mereda. Saya kasih salep pikangswang juga ngga reda malah merah. Huhuhu. Awalnya saya kira karena pakai popok Sweety bronze, tapi kenapa setelah berganti popok ke yang lama, yang lebih bagus kok nggak kunjung sembuh? Sudah 10 hari lebih dan tidak menunjukan adanya perbaikan kulit. Aku menangis.


hati ibu siapa yang tidak sedih melihat anaknya sakit begini ya Allah.

Akhirnya aku memutuskan untuk ke dokter kulit langsung. Huhuhu, maafkan ibumu ini ya nak yang kurang cepat tanggap :"(. Dokter mengatakan lesio nya bukan lagi moluscum contangiosum, tapi lebih ke eksim atau psoriosis. Dua kemungkinan. Psoriasis, kata dokter adalah penyakit auto imun yang ringan. Tapi setelah aku search, ternyata ngeri juta. Kemudian luka merah yang di leher ternyata tidak hanya di leher saja, tapi ada di belakang lutut dan lipatan kulit paha nya juga. Tambahlah aku menangis malam-malam membayangkan bagaimana anaku nanti ya Allah. 

Setelah dari dokter kulit, dokter memberikan salep yang harus dipakai 2x sehari.

waktu antri ke dokter kulit (Reiji di gendong sama teh tatat, yg momong dia)

Setelah 7 hari pemakaian, kulit reiji membaik. Lukanya mengering meski dibarengi kemunculan bentol-bentol baru di sekujur tubuhnya.. Senang karena luka lamanya mengering. Tapi sedih kenapa masih muncul bentol-bentol baru. Kata dokter, penyebab nya dari dalam diri Reiji sendiri. Bukan penyebab luar seperti bakteri maupun virus. Aku hanya mencoba berpositif thingking dan bersabar. 

7 hari setelah dari dokter (luka nya mengering, namun ada yang timbul baru)

Hari ini hari ke 14 sejak kontrol pertama kali. Kulit Reiji perlahan membaik. Bentol-bentol baru yang muncul mereda dan tidak muncul lagi. Alhamdulillah. Cuma bekas kulit yang mengering dan mengelupas meninggalkan bekas putih di kulit Reiji. Kata dokter masih akan pudar bekasnya, karena Reiji masih kecil. Hanya perlu bersabar. Dokter juga berpesan untuk fokus kepada pertumbuhan dan perkembangan di 1000 hari pertamanya. Masalah psoriasia atau bukan, masalah eksim atau psoriasis, bisa sambil jalan di observasi. Semoga bukan keduanya. Semoga Reiji menjadi anak yang sehat dan sholeh. 

Komdisi terakhir Reiji. Sudah 85% mengering. Kulit yang berwarna putih itu permukaanya sudah halus. Kata dokter itu sudah fase persembuhan. Lesio yang masih berwarna kemerahan di tepi sudah akan kering. 

NB : Maafkan ibumu ini ya Nak, karena kurang tanggap. Sungguh ibuk sayang sekali sama Reiji. Cepat sembuh anaku sayang. 

Posting Komentar

0 Komentar