Oleh Oleh Covid dari Pusdikmin | CPNS Journal

Bandung, 26 November 2022. Terimakasih pusdikmin saya lulus latsar dan dapat oleh - oleh COVID wkwkwk. Serius guys, Mungkin ini sebagai kritik untuk pusdikmin agar dapat menerapkan protokol kesehatan secara lengkap, tidak setengah setengah. 

Saya sedang hamil 9 minggu waktu itu. Masih tergolong kehamilan muda, dimana trimester kehamilan ini adalah fase kehamilah yang sangat rawan. Belum lagi aku waktu itu ada riwayat keguguran usai 5 bulan. Dari kontrol pertama kehamilan di kehamilanku yang kedua ini, dokter curiga bahwa rahim ku lemah. Hal ini dilihat setelah dilakukan usg transvaginal. Kemudian dokter menganjurkan ku untuk melakukan pengikatan mulut rahim, tapi disini dokter masih observasi dulu belum berani banar-benar mendiagnosa rahim lemah. Tapi dari segala gejala yang pernah aku alami memang menjurus ke rahim lemah sih. Wallahualam. Semoga dikehamilanku yang satu ini, lancar dan sehat sampai melahirkan nanti di usia 9 bulan. 

Dari riwayat kehamilan inilah aku diperbolehkan oleh panitia pusdikmin untuk tetap bedrest di dalam barak dalam mengikuti kegiatan semuanya full zoom. Kecuali saat ujian seminar akhir. Memang sih kalau kecapekan itu udah obatnya cuma bedrest sama makan makanan enak dan banyak. Hal ini berawal ketika barisan ibu hamil atau yang biasa kami menyebutnya barisan bumil pita kuning, duduk di barisan paling depan di tengah siang bolong. Meskipun duduk, matahari kala itu bersinar sangat cerah. Waktu itu kepalaku agak pusing sedikit. Pada latihan apel hari pertama hari minggu, aku masih kuat. Tapi setelah hari kedua, yaitu hari senin, aku udah nggak kuat lagi duduk panas-panasan di bangku ditengah lapangan dengan teriknya yang amat sangat terik. Perutku yang bawaha rasanya seperti diperas kramnya. Dan aku sudah mulai menitikan air mata wkwkwkw. Dari pengalamanku hamil dan kram perut, hari itu adalah kram perut paling sakit yang pernah aku alami diluar kram perut pada saat detik2 melahirkan. Bahkan saking sakitnya, ketika selesai dan dibuat jalan ke barak aku sudah rasa sakitnya semakin menjadi. Aku nggak menghiraukan lagi suara patun yang menyuruh untuk baris sebelum bubar. Aku langsung jalan pelan-pelan masuk barak wkwkwkkw. I dont care, perutku udah sakit. 

Singkat cerita, aku akhirnya diperiksan sama dr SPOG yang sedang latsar juga. alhamdulillah ada dokter SPOG. Setelah aku ceritakan kronologi riwayat kehamilanku, akhirnya beliau menyarankanku untuk melakukan bedrest saja selama latsar. Alhamdulillah selama aku bedrest kondisiku membaik. Perutku tidak lagi kram dan aku mulai kuat berjalan. 

Akhinrya tibalah hari terakhir latsar. Waktunya seminar akhir aktualisasi. Aku sedikit degdegan si waktu itu. Tapi alhamdulillah berjalan lancar, tidak ada pertanyaan aneh dari penguji dan tidak ada revisi hasil. Alhamdulillah sangat meringankan beban. Besoknya aku pulang dan sebelum pulang aku mengikuti apel penutupan dan duduk di barisan paling belakang bersama ibu-ibu hamil lainya. 

Setelah upacara selesai, kami berswafoto bersama teman-teman semuanya. Disitu kepalaku agak-agak nggeliyeng tapi aku kuat-kuatin wkwkwkkw. Maap ya dedek di perut. Habis upacara aku pulang naik mobil sama Laely dan Icha. Sampai dirumah, malemnya kepalaku mulai pusing dan demam. Tenggorokanku sakit, seperti ingin radang. Yang aku curigai adalah badanku yang amat sangat lemas. Tidak seperti saat aku flu-flu sebelumnya. Aku sudah curiga sekali.

Akhirnya hari senin, karena kondisiku tidak juga membaik, aku memberanikan diri untuk swab antigen di prodia. Hasilnya negatif. Tapi aku masih yakin itu negatif palsu, karena temen-temenku juga sakit dan swab hasilnya positif. Tiga hari kemudian, yaitu hari kamis, demamku turun, tapi tenggorokanku masih sedikit sakit dan batuk pilek. Aku mencoba kembali swab antigen karena orangtuaku akan datang untuk menjemputku pulang ke Pati. Qodarullah sekali, niat ingin memastikan kalau saya negatif, ternyata hasilnya positif covid. Akhirnya orangtua tidak jadi datang ke sini. Dan aku isoman sendirian di rumah, sementara suamiku udah berangkat kerja ke Subang. 

Ya Allah... itu rasanya ga enak banget, badan sakit, makan susah, dan sendirian. Rasanya aku ingin menangis sejadi jadinya wkwkkw. Rasanya dunia berat sekali. Tapi yaudah aku nggak pingin memikirkan terlalu dalam. Aku cut semua pikiran-pikiran negatif. Aku hapus semua sosmed yang bikin pusing kepala. Dan well, sekarang lebih baik. Aku masih isoman, menunggu untuk swab antigen selanjutnya. Semoga hasilnya negatif dan aku bisa pulang ke Pati untuk menjalani pemeriksaan kehamilanku ini. 

waktu seminar akhir aktualisasi



teman-teman satu kelompok latsar dari Kab. Sumedang, Kab. Garut, dan Kab. Banjar

teman-teman satu Diskanak, drh semua

drh diskanak ipb squad


bersama ciwi-ciwi diskanak squad








Terimakasih pusdikmin atas pengalaman latsarnya. Terimakasih sudah meringankan bebanku yang cuma bisa rebahan doang selama latsar. Terimakasih juga oleh-olehnya wkwkkw. Semoga aku cepat negatif. Amin

Posting Komentar

0 Komentar